Wednesday, January 4, 2012

Pengalaman Bersama Cacar Air

Sudah tau cacar air? Itu lo, penyakit yang mirip cacar tapi ada airnya (haaahh..  =__=`). Yup, menurut info dari medicastore.com, cacar air (Varisela, Chickenpox) adalah suatu infeksi virus Varicella zoster yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. Gini nih gambarnya



Eitzzzz... itu bukan gambarku lo, punyaku lebih serem, hahahhaha.. Lalu, bagaimana perjalanan kisah yang cukup dramatis ini? Kita mulai pada :

5 Desember 2011.
Awal minggu yang cukup menggembirakan bagi saya. Kog bisa? Ya, karena hampir semua tanggung jawab kepanitiaan yang saya ikuti telah menemui ajalnya. Maksudnya? Ya semua kepanitiaan yang saya ikuti udah selesai terlaksana, jadi bisa fokus sama kuliah di semester 5. Tapi beberapa hari setelah itu ternyata ada permasalahan di LPJ (itu loh, Laporan Pertanggung Jawaban, pas itu saya menjabat ketua pelaksana). Nah, setelah bla-bla-bla yang sedikit membingungkan, akhirnya sampai juga di titik stress yang ada di otak. Entah setan apa yang masuk, saya beli Fr**tTea Freeze dan dalam tempo yang singkat, saya telah menghabiskan 5 botol. Btw, setannya baik lo, biasanya kan orang stress diajakin mabuk, kalo ini enggak. Tapi, besoknya, terasa deh tenggorokan kayak kemasukan botol. Disitulah awal mula batuk menyerang.

10 Desember 2011.
Sesuai perjanjian, niatnya mau fokus ke kuliah. Pada hari ini sebenarnya ada janjian untuk ngerjain tugas kelompok di kampus. Dengan tekad bulat yang berkurang 10o karena sakit yang menempel di badan, saya berangkat ke kampus. Dan apa yang terjadi saudara saudari setelah sekian lama?? Anak-anak gak ada yang muncul!! Ih waww..!! Marah? O, tidak bisaa.. Kan tekadnya gak bulat. Akhirnya, saya cari-cari kesibukan deh. Mulai dari bantuin adek tingkat ngerjain tugas sampe masuk-masuk ke himpunan tercinta. Ternyata di dalam ruangan itu ada seorang wanita sedang duduk dan memilah-milah kertas. Siapa tuh? Dosen? Salah. Tukang rombeng? Bukan juga. Dia anggota himpunan juga kog. Nah, urut punya pesut, dia berencana beres-beres himpunan. Yah, karena saya nganggur, niat kerja kelompok saya ganti bersih-bersih himpunan saja. Dan A I U E O dengan segenap jiwa dan raga, lumayan bersih juga ruangannya. Capek? Ya iyalah, untungnya seorang pria datang membantu melanjutkan perjuangan ini. Semakin kinclong dah himpunan.

13 Desember 2011.
Lagi tumben nih, batuk yang biasanya cuma sehari selesai, ini kog sampai seminggu gak padam-padam meskipun andalannya cuma bertameng air mineral sama air tawon (madu maksudnya..). Makin lama kayaknya botol dalam tenggorokan ini makin banyak. Bahkan untuk makanpun gak enak. Iseng-iseng saya ngaca ngeliatin leher, apa bener tenggorokan jadi mengecil (jelas gak mungkin lah..). Waktu liat-liat daerah dagu, terpanalah saya ke 3 penampakan mirip butir air di dekat mulut. Dindingnya tipis, di dalamnya ada cairan bening. Saat itu saya tidak tau itu benda apaan. Jadi ya saya biarin aja dan berlanjut dengan melanjutkan aktivitas selanjutnya. Sorenya, waktu iseng ngeraba punggung, gak sengaja saya menemukan tonjolan lagi. Saya lihat pakai cermin. Dan waw, kog saya punya kutil? Anehnya, karakteristik kutil sebesar setengah biji kacang ini mirip dengan yang ada di sekitar mulut. Ketika saya tanya ke bapak saya, akhirnya tervonislah saya terkena cacar air. Semacam sesuatu yang gimanaaa gitu.. Hahhahahaha....

16 Desember2011.
Ini adalah hari ke-4 sejak kemunculan cacar. Kata orang, sekitar hari ke-5 adalah masa puncaknya cacar air. Dan memang itu benar. Hampir seluruh tubuh saya penuh dengan tonjolan berisi cairan bening ini. Ada juga yang hanya seperti gigitan nyamuk, tapi tonjolannya kecil dan kulit berwarna merah. Daerah wajahpun juga demikian. Ditambah dengan bedak yang lumayan tebal. Ya, sejak 3 hari yang lalu saya minum Acyclovir serta beberapa suplemen, dan seluruh tubuh ditaburi bedak untuk menjaga kekeringan kulit. Jadi serem deh kalo lagi ngaca. Mandi? Enggak lah, biar kulit ini tetap kering. Makanya, makin serem kan rasanya...

19 Desember 2011.
Happy Birthday to me. Hahahhahaha... Kado terindah pada hari ini adalah pemberian Allah dimana beberapa cacar saya mulai mengering dan terkelupas. Awal yang baik untuk kesembuhan. Keringnya cacar ini dimulai dari sekitar wajah. Ya, mungkin saja karena daerah wajah ini jarang tersentuh. Tidak seperti bagian tubuh yang lain, contohnya dada atau punggung yang hampir tiap hari terkena baju. Pada hari inilah saya beranikan untuk membersihkan muka. Saya gunakan kapas yang dibasahi air hangat untuk membersihkannya. Setidaknya wajahku gak seperti No-Take-A-Bath-Ghost lagi. Hehehehe..

23 Desember 2011.
Yeaaaahhhh.!!! Yuhuiiiii..!!! Hahahahhahaha...!! Ngapain tuh? Ngerayain Natal?? Oh, enggak kog, bertepatan hari ini, 95% ruam kulit di badan udah kering. Yang lainnya dalam proses pengempesan. Rencana masuk kuliah tampaknya mendapat restu. Kemarin saya memang berniat untuk masuk kuliah. Mumpung hari jum’at dan kuliahnya sedikit. Dengan semangat membara, kulangkahkan kakiku menuju sepeda motor butut untuk berangkat kuliah. Wangi? Ya iya laaaahhh.... kan pakai parfum.. Mandi? Ya enggak dooooonnngggg... Wahahhahahhahaha...  :D

28 Desember 2011.
3 hari yang lalu, saya sudah mendapat restu untuk melakukan ritual mandi. Jadi pada hari ini saya sudah terbiasa mandi lagi. Dan mitos No-Take-A-Bath-Ghost sudah sirna dari muka bumi. Hari ini juga bisa dibilang hari akhir perjalanan kisah seorang laki-laki yang sedang bermain dengan virus varicella-zoster. Para personel virus, entah mereka boyband atau girlband, mereka tidak lagi menyerang tubuh saya. Namun, layaknya sekumpulan pengembara, mereka meninggalkan jejak untuk dikenang dikemudiah hari. Kulit saya penuh dengan jejak-jejak keperkasaan mereka saat menyerang salah satu keturunan Adam ini. Sungguh sangat luar biasa.

Desember Ceria. Mungkin itu yang bisa menggambarkan perjalanan hidup saya pada 1 bulan lalu. Selama 3 minggu gencatan senjata, banyak pelajaran yang bisa saya dapatkan. Aneh kan? Sungguh sangat misterius ketika Allah memberikan pelajaran bagi hambanya. Mulai bagaimana saya bersikap sabar dengan sesuatu yang menyerang namun tidak tampak, sampai bagaimana saya melakukan sholat ketika masih menjadi No-Take-A-Bath-Ghost. Hehehe...

Apapun yang menimpa kita, yakinlah itu adalah sebuah pelajaran meskipun pahit rasanya.
Sesuatu yang kita alami sekarang adalah buah perbuatah kita dimasa lalu.
Boleh kita mengadu kepada Tuhan tentang apa yang terjadi, namun akan lebih baik jika kita mensyukuri apapun yang diberikan Tuhan.

2 comments:

  1. waduh, pada sat itu aku masih lugu dan gak tau kenyataan
    dari sekian banyak orang yang kutemui salah satunya No-Take-A-Bath-Ghost.
    hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. pas ketemu itu masih calon hantu, blm jadi hantu.. hahahaha

      Delete