Bismillahirrohmanirrohim..
Tulisan
ini sebagai sarana informasi yang ditujukan kepada anda yang mungkin
belum tahu atau ingin tahu atau sudah tahu tapi mau tau lagi..
- "Dan kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS Al-Hijr 27).
- "Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kalian (hai manusia) dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka." (QS Al-A'raf 27).
- Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku (QS Adz-Dzariyat 56).
Sebagai
orang yang beriman, dan apapun agama anda, sudah pasti pernah
mendengar istilah jin. Meskipun dilihat dari sudut pandang yang
berbeda, secara garis besar tetap sama, jin adalah makhluk ciptaan
Allah yang tidak dapat dilihat melalui mata telanjang manusia. Sama
halnya dengan udara yang kita hirup. Kita tidak bisa melihatnya,
namun keberadaannya dapat dirasakan.
Apa
saja aktifitas jin?
Sama
halnya dengan manusia, jin juga punya kehidupan sosial, dan terdiri
dari berbagai golongan. Kehidupannya sama persis dengan manusia hanya
saja di dunia manusia siang beraktivitas, sedangkan jin malam
beraktivitas, jin juga bekerja, siang jadi malam dan malam jadi
siang.
Mengenai
keimanan para jin tersebut, mereka ada yang beriman pada Allah dan
ada juga yang tidak. Hal ini sesuai dengan firman Allah,
- "Dan sesungguhnya diantara kami ada orang-orang yang saleh dan diantara kami ada yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS Al-Jin 11).
Bangsa
jin biasa tinggal di tempat sepi seperti reruntuhan bangunan, rumah
kosong, ataupun kuburan. Selain itu, jin juga menyukai tempat kotor
seperti tempat sampah atau WC. Karena itulah Rasulullah pernah
bersabda, "Sesungguhnya pohon-pohon kurma (yang orang-orang
biasa buang air didekatnya) ini didiami (oleh setan)". Maka,
jika salah seorang dari kalian masuk WC, hendaklah membaca "Ya
Allah, sesungguhnya saya berlindung kepadaMu dari setan laki-laki dan
perempuan."
Adakah
interaksi manusia dengan jin?
Secara
disengaja atau tidak dalam kehidupan sehari hari sering terjadi
interaksi antara manusia dengan Jin, ada yang diketahui dan disadari
ada pula yang tidak disadari oleh manusia yang
bersangkutan. Sepanjang sejarah peradaban manusia telah banyak
terjadi hubungan interaksi antara golongan Jin dan manusia dalam
berbagai hal. Bahkan interaksi ini sudah terjadi sejak zaman nabi
Adam ketika masih di surga dahulu. Ketika Allah memerintahkan
kepada para Malaikat untuk sujud pada Adam, mereka semua bersujud
kecuali Iblis , Iblis dari golongan jin sebagaimana disebutkan dalam
Al-Quran,
- "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim." (QS Al-Kahfi 50).
Apakah
jin berkembang biak?
Jin
beranak-pinak dan berkembang-biak (QS Al-Kahfi 50). Tentang apakah
jin bisa meninggal atau tidak, ada pendapat bahwa jin hanya
berkembang biak, tetapi tidak pernah meninggal. Benar atau tidak,
hanya Allah yang tahu. Namun menurut hadits yang diriwayatkan Bukhari
dan Muslim, di mana Nabi Muhammad SAW berdoa: "Ya Allah, Engkau
tidak mati, sedang jin dan manusia mati..." (HR Bukhari 7383 -
Muslim 717).
Apakah
roh itu termasuk jin?
Pernah
suatu ketika terdengar pembicaraan bahwa seseorang telah kemasukan
roh/arwah neneknya yang telah meninggal. Dari segi tingkah laku dan
gaya bicaranya sangat mirip sehingga memberikan kesan bahwa yang
sedang diajak komunikasi adalah roh Almarhum.
Sebagai
manusia, perlu berhati-hati dalam menanggapi hal tersebut. Di
dalam Al-Quran dijelaskan bila seseorang mati, maka rohnya akan masuk
Alam Barzakh. Dalam Al-Quran dijelaskan,
- "Dan dihadapan mereka ada Alam Barzakh sampai hari mereka dibangkitkan." (QS Al-Mukminun 100).
Dari
ayat tersebut sudah dapat disimpulkan kalau orang yang sudah
meninggal rohnya masuk ke alam barzakh dan tentu saja tak mungkin
bangkit sebelum kiamat apalagi gentayangan di alam dunia. Kalau
mengenai mimpi, hal ini masih kontradiksi. Mimpi bertemu yang sudah
Almarhum itu bisa terjadi benar tapi bisa juga terjadi itu jelmaan
Jin yg memasuki tidur kita.
Memang,
roh yang sudah meninggal dapat bertemu dengan kita dalam mimpi. Roh
tersebut dapat menyampaikan wasiat, memberi berita, atau sekedar
bertemu dan mengobrol saja. Itu lumrah dan wajar. Kemudian setelah
saling bertemu dalam mimpi, roh orang yang masih hidup kembali ke
jasadnya sementara roh orang yang sudah mati akan tertahan. Hal ini
sesuai dengan ayat,
- "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia tahan jiwa (orang) yang telah dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berpikir." (QS Az-Zumar 42).
Jika
jin dapat didatangkan, lalu bagaimana caranya?
Sehubungan
dengan adanya interaksi antara jin dan manusia dan Allah memberi
kelebihan pada jin tidak bisa dilihat oleh manusia, muncullah
sekelompok orang yang mengadakan kerjasama dengan jin untuk
mendapatkan apa yang diinginkannya. Hal tersebut diingatkan Allah,
- "Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan." (QS Al-Jin 6).
Ada
segolongan manusia yang minta tolong pada jin untuk mendapatkan
kekayaan, pangkat dan jabatan, menyingkirkan dan mencelakai pesaing
atau orang yang dibenci. Jin yang dimintai pertolongan tentu saja
tidak memberikan pertolongan dengan cuma cuma, mereka mengajukan
berbagai persyaratan dan ritual yang menjebak manusia dalam perbuatan
musyrik.
Jin
kembaran manusia, adakah?
Qarin.
Mungkin inilah yang dimaksud dengan kembaran ghaib. Qarin adalah
istilah yang digunakan untuk menunjuk kepada malaikat dan jin yang
mendampingi setiap manusia. Istilah ini digunakan di
dalam Al-Qur'an dan dikatakan bahwa Qarin itu mengikuti
manusia sejak lahir hingga mengalami ajalnya. Kedua makhluk itu
dianggap sebagai "kembaran setiap manusia."
Al-Qur'an
telah menjelaskan tentang adanya Qarin,
- "Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya." (QS Az-Zukhruf 36).
Hadits
mengenai Qarin pun telah dicatat oleh Imam Ahmad dan Imam
Muslim, Muhammad bersabda kepada Abdullah Mas'ud, "Setiap
kamu ada Qarin daripada bangsa jin, dan juga Qarin daripada bangsa
malaikat. Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah."
Sabdanya: "Ya aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku
sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal
kebajikan saja."
Dalam
kisah yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, bahwa ketika
tiba giliran Iblis untuk meminta, iapun berkata, “Ya
Tuhanku, manusia (Adam) inilah yang telah Engkau muliakan atasku,
kalau Engkau tidak memperhatikannya, aku tidak akan kuat
menghadapinya.” Allah berfirman yang artinya, “Tidak akan
dilahirkan seorang anak darinya (manusia) kecuali dilahirkan pula
seorang anak dari bangsa kamu (jin).” Iblis berkata lagi, “Ya
Tuhanku, berilah tambahan kepadaku.” Allah SWT berfirman, “Kamu
dapat berjalan berjalan ditubuh mereka seperti mengalirnya darah dan
kamu dapat membuat hati mereka sebagai rumah-rumah untuk kamu.”
Lalu
bagaimana dengan hantu?
Bila
dilihat dari konsep Al-Quran dan Hadits, tidak ada mahluk yang
namanya hantu dan kawan-kawannya seperti pocongan, gendruwo,
kuntilanak, dan sebagainya.
Jin
bisa tahu apa yg ada dalam pikiran manusia, sehingga Jin merubah
wujudnya sesuai yang ada di pikiran manusia tersebu. Contoh, kalau
memang pocongan itu ada, lalu kenapa pocongan di London tidak ada?
Itu karena pikiran orang sana berbeda dengan pikiran kita, sehingga
yang ada di sana ada zombi, vampir, dan sebagainya. Dan mereka takut
akan itu sehingga Jin menjelma menjadi itu.
Semoga
dengan tulisan ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi
anda.
Sekian
dan Terima kasih.
NB
: diambil dari berbagai sumber.
sangar no.. jare ne "diambil dari berbagai sumber" tp kok kyake kalimatnya nyambung gt.. kyk 1 j nih sumbernya
ReplyDeleteMr. Ade Temennya Cahyo
DeleteIni ada 3-4 sumber yang tak pakai..
Kalau masalah nyambung enggaknya tulisan kan tergantung penulis, alur artikelnya mau dibawa kemana, ya mirip buku lah, dari berbagai daftar pustaka tapi bisa nyambung mulai dari bab 1 sampai penutup,, ya gak? hehehehhe..