Tuesday, February 26, 2013

Analogi Enkapsulasi pada Arsitektur OSI


Arsitektur OSI (Open System Interconnection) atau biasa disebut OSI Layer merupakan susunan untuk enkapsulasi maupun dekapsulasi dari data yang akan ditransfer melalui jaringan komputer. Dalam bukunya yang berjudul “Computer Networks”, Peterson menjelaskan bahwa OSI Model dibagi menjadi 7 lapisan dimana setiap lapisan memiliki 1 atau lebih protokol yang digunakan.

Gambar Arsitektur OSI

OSI layer dibutuhkan untuk memberikan identitas pada suatu paket yang akan dikirim sehingga ada jaminan untuk sampai pada tujuan yang dimaksud. Ada 7 layer pada model OSI, yaitu
  • Application (http, ftp),
  • Presentation (SMTP,Telnet),
  • Session (NETBIOS,RPC),
  • Transport (TCP, UDP),
  • Network (ARP, ICMP),
  • DataLink (Ethernet, PPP),
  • Physical (Fiber Optic, Coaxial).
Dalam proses enkapsulasi, setiap layer akan ada penambahan header untuk paket data yang akan dikirim. Sedangkan proses dekapsulasi, setiap layer akan membongkar/membaca header dari paket yang datang. Untuk 3 lapisan paling bawah sudah pasti akan ada pada setiap node di dalam jaringan,

Ada banyak cara untuk memahami bagaimana cara kerja layering dan enkapsulasi tersebut. Sebagai contoh adalah pada saat membeli barang. Anggap saja Sudirman adalah seorang pembeli di kota Malang yang telah memesan barang berupa switch dari Anton di kota Medan. Sudirman dan Anton disini bisa diibaratkan sebagai end-host, dan switch adalah paket data yang akan dikirim.

  • Sebagai langkah awal, switch itu tidak serta merta langsung dikirimkan, namun harus dibungkus dengan kardus pembungkusnya. Kardus pembungkus ini tentunya memberikan identitas dari paket yang akan dikirim.

  • Setelah dibungkus dengan kardus, maka paket ini dibungkus lagi dengan kertas untuk memberikan alamat asal dan alamat tujuan, yaitu alamat Sudirman di kota Malang.

  • Langkah selanjutnya adalah memberikan paket tersebut ke jasa Pengiriman, misalnya Kantor Pos. Di kantor Pos ini, paket juga masih harus diberi identitas karena tujuannya berada di luar pulau.

  • Setelah dari kantor Pos, paket tadi akan diserahkan ke jara Penerbangan. Di jasa Penerbangan ini, paket juga akan diberi identitas bahwa alamat yang dituju adalah bandara di Malang. Setelah pemberian identitas di jasa Penerbangan, maka paket sudah siap dikirimkan.

  • Dengan rute yang telah ditentukan, paket yang dari bandara Medan telah sampai di bandara Malang.

  • Setibanya di bandara Malang, paket tadi akan dibaca alamat tujuannya, yaitu kantor Pos cabang Malang. Dengan demikian, paket akan diserahkan ke kantor Pos yang dimaksud.

  • Sesampainya di kantor Pos, identitas alamat yang ada dibaca untuk mengetahui siapa yang berhak menerima. Setelah diketahui, maka pihak kantor Pos akan mengirim paket tersebut ke alamat tujuan, yaitu rumah Sudirman.

  • Setelah diterima oleh Sudirman, paket tersebut tidak bisa langsung digunakan, namun perlu proses pembongkaran bungkus paket. Setelah dibongkar, Sudirman juga harus mengambil barang tersebut dari dalam kardus. Setelah diambil, maka switch yang tadi diterima sudah dapat digunakan.

Begitulah analogi yang bisa digunakan. Selama proses pengiriman dari Anton ke Bandara Medan, hal itu bisa dikatakan proses enkapsulasi karena pada setiap tahapnya akan diberi identitas alamat tujuan dengan aturannya masing-masing. Begitu pula sebaliknya ketika paket sudah sampai di Bandara Malang.

Semua proses yang dilakukan hingga barang tersebut bisa digunakan disebut dekapsulasi. Dalam konsep OSI Layer, ada mekanisme verifikasi data yang memastikan bahwa paket yang diterima oleh receiver adalah benar-benar paket yang dikirim oleh sender. Dengan demikian, paket data tidak akan berubah isinya.  

4 comments:

  1. keren...niat sekali analoginya, terima kasih yaa sangat membantu....

    ReplyDelete