Wednesday, July 24, 2013

Kisah Konyol Ara

Anak-anak merupakan sebuah masa dimana mereka akan bertingkah sesuai imajinasi mereka, bertingkah sok dewasa tanpa menghilangkan sikap polosnya. Kali ini aku mau menceritakan kisah nyata yang dilakukan oleh adikku sendiri, yaitu Aprilia Rahma Azizah (Ara). Anak ini berumur 6 tahun. kejadian ini terjadi beberapa waktu yang lalu dan telah disesuaikan percakapannya.

Sumbangan
Di SD tempat sekolah Ara ini lagi ada pembangunan sebuah gedung. Biasanya beberapa siswa akan dimintai sumbangan (atau mungkin sudah masuk ke biaya SPP) untuk membantu pendanaan pembangunan sekolah. Malam hari, Ara yang ingat tentang sumbangan pembangunan ini bilang ke Bapak, berikut percakapannya,
Ara : Yah, besok aku mau mbayar.
Bapak : Mbayar buat apa, Ra?
Ara : Itu, disekolahku mau mbangun gedung. Gentengnya itu lo, Yah, belum ada, nanti kalo belajar terus hujan gimana..
Ibu : Itu Ra, dibelakang ada genteng bekas bongkar rumah.
Ara : Oiya wes, gak jadi wes Yah, besok bawa genteng aja kesekolah.

Biskuat
Suatu malam, aku berdua sama Ara lagi nonton film Madagascar dikomputer. Gak lama setelah film mulai, Ara ngambil Biskuat 1 bungkus didapur, kalo gak salah yang isinya 20 keping. Setelah dibuka, kami makan biskuat berdua. Baru makan berapa keping, Ara ngambil gelas yang berisi air. Aku kira dia mau minum, ternyata biskuatnya dicelupin ke air, terus dimakan. Aku yang heran tanya ke Ara,
Aku : Ngapain kamu nyelupin biskuat ke air, kan itu bukan susu..
Ara : Nggak apa-apa, aku seneng makan pake air, tapi kalo makan jajan pake air lo bisa pusing kepalaku..
Aku : La terus?? Kog diterusin??
Ara : Enak, aku seneng kalo kepalaku pusing..
Aku : (haah...???)
Kemudian, aku dan Ara meneruskan film tadi. Karena aku udah dewasa, otomatis cara makan juga lebih cepat, beda dengan dia yang masih kecil + makan dicelup ke air. Dalam waktu singkat, ternyata biskuat tinggal 1 keping. Perkiraanku, si Ara dari tadi cuma makan 3 keping. Karena Ara lagi “sibuk” sama makanannya, maka aku ambil saja 1 keping terakhir dan kumakan. Tak berapa lama, Ara ngambil bungkus yang isinya sudah kosong. Merasa heran, dia tanya ke aku,
Ara : Lo mas, kog udah habis sih?? Mas makan berapa??
Aku : Aku kan cuma makan 3. Ara makan berapa hayo??
Ara : Kalo Mas cuma 3, berarti aku yang makan banyak, ya wes, biarin, nanti aku ngambil lagi..
Dan kami ngelanjutin nonton film sampai akhir tanpa pertengkaran yang cukup serius.

Pintu
Ini terjadi di siang hari sepulang dari sekolah. Ara dan Ibu yang baru datang rencananya mau keluar lagi. Sebelum berangkat Ibu masuk ke dapur. Tak berapa lama, tiba-tiba angin datang dan menggerakkan pintu. Makin lama, angin tersebut makin kencang. Mengetahui pintu yang bergerak, Ara berteriak sambil menutupi telinganya, “MAA... PINTUNYA MAAA.. MAAAA.. MAAAAA... AWAS NJEDEERR..!!!! AAAAAAA.....!!!!!”. BLAARRRR.... Pintunya tertutup dengan keras.
NB : Jarak Ara dengan pintu hanya sekitar 30 centimeter.

Koko Crunch
Masa anak-anak adalah sebuah masa dimana jajanan akan dipilih lebih dahulu daripada sayuran. Begitulah yang terjadi pada Ara. Pada siang hari, Ara ingin makan Koko Crunch, namun tidak dibolehkan oleh Ibu. Karena belum makan siang, Ibu menyuruh Ara untuk makan sayur bayam.
Ibu : Ra, tak ambilin makan ya..
Ara : Gak mau, aku mau makan Koko Crunch..
Ibu : Kamu tuh jangan makan jajan terus toh, nak, ini lo sayur bayem, ueennaak, ada kuahnya, banyak vitaminnya.
Ara : Loh, sek Ma, liaten ini tah..
Kemudian Ara masuk dapur, ngambil sebungkus Koko Crunch, lalu menunjukkan ke Ibu.
Ara : Ini loh Ma, liaten, jajan ini ada vitaminnya banyak, kok aku nggak boleh makan jajan, hayoo?!?!?

1 comment:

  1. saya rekomendasikan minum yakult.

    sebelumnya dia diberi dongeng tentang definisi bakteri secara umum, coba ditunjukkan iklan sabun cuci tangan yang 30 detik, trus pembersih piring atau apapun yang ada animasinya bakteri. kemudian suguhkan yakult dan tunjukkan tulisan bakteri. apakah ara akan mau meminum bakteri?

    jika tidak, bersedihlah perusahaan yakult karna tidak mengalami kenaikan penjualan
    #tanya

    ReplyDelete